Penyakit Alzheimer Bisa Dicegah dengan Lakukan 6 Cara Ini

“Semakin bertambah usia seseorang, biasanya daya ingat akan semakin turun. Orang yang berusia 40-60 tahun berisiko mengalami alzheimer, gangguan otak yang menyebabkan penurunan daya ingat. Kondisi ini bisa dicegah sejak dini, mulai dari rutin berolahraga, tidur yang cukup, hingga memperbanyak kegiatan yang mengasah otak.”

Alzheimer atau yang dikenal juga sebagai penyakit lupa atau demensia, umumnya terjadi pada usia di atas 65 tahun. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa mencegah penyakit ini terjadi. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan sejak dini agar dapat terhindar dari penyakit Alzheimer di masa tua nanti.

Seiring bertambahnya usia, daya ingat seseorang biasanya akan semakin menurun. Bahkan, orang-orang yang berusia 40—65 tahun berisiko tinggi mengalami alzheimer. Penyakit yang terjadi karena adanya gangguan di dalam otak ini bisa menyebabkan pengidapnya mengalami penurunan daya ingat, penurunan kemampuan berpikir dan berbicara, serta perubahan perilaku. Lantas, bisakah Alzheimer dicegah?

Cara Mencegah Penyakit Alzheimer

Cara paling efektif untuk mencegah penyakit Alzheimer adalah dengan menghindari faktor-faktor pemicu Alzheimer. Mungkin ada beberapa faktor risiko Alzheimer yang tidak bisa kamu hindari, seperti usia, jenis kelamin, dan penyakit bawaan tertentu. Namun, beberapa faktor lainnya sebenarnya bisa dihindari dengan cara-cara berikut:

1. Berolahraga Secara Rutin

Menjaga fisik tetap aktif juga berpengaruh terhadap kesehatan otak. Itulah mengapa kamu dianjurkan untuk berolahraga secara rutin. Enggak perlu melakukan olahraga dengan intensitas tinggi yang sulit, sebab olahraga ringan, seperti jalan pagi, berenang, bermain tenis, ataupun bulutangkis saja sudah bisa menghindarkan kamu dari penyakit Alzheimer. Berolahraga lah sedikitnya 2,5 jam tiap minggu.

2. Perbanyak Kegiatan yang Mengasah Otak

Selain bergerak aktif, kamu juga perlu menstimulasi pikiran dengan melakukan kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, tapi tetap dapat mengasah otak, seperti bermain musik, membaca, belajar bahasa asing, serta bermain permainan yang menuntut untuk berpikir, seperti catur, teka-teki silang, dan memecahkan kasus. Melakukan kegiatan sosial dan bersosialisasi dengan banyak orang juga bisa mencegah kamu terkena penyakit Alzheimer, lo.

3. Menerapkan Pola Makan Sehat

Kamu juga bisa menjaga kesehatan tubuh dan otak dengan cara mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang. Hindari makanan berlemak dan berkolesterol tinggi. Sebaliknya, perbanyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur yang kaya akan serat.

4. Kurangi Berat Badan Berlebih

Bila kamu memiliki berat badan berlebih atau obesitas, berusahalah untuk menurunkan berat badan dengan cara yang sehat dan aman.

5. Minum Obat dengan Teratur

Bila kamu mengidap penyakit, seperti stroke, diabetes, hipertensi, ataupun kolesterol tinggi, minumlah obat yang sudah diresepkan oleh dokter secara teratur.

6.Cukupi Kebutuhan Tidur

Cara mencegah Alzheimer juga harus melibatkan tercukupinya waktu tidur atau istirahat. Cobalah tidur tiap malamnya selama 7-8 jam per hari untuk mencegah Alzheimer. Tidur yang berkualitas dan cukup dapat membantu mencegah Alzheimer. Di samping itu, ketika tidur tubuh menghasilkan lebih banyak beta-amyloid, sejenis protein yang berguna untuk pembentukan memori. Tidur juga membantu tubuh untuk membuang racun-racun di otak.

7. Bersosialisasi

Aktivitas mental juga diperlukan untuk mencegah Alzheimer. Nah, aktivitas yang menyehatkan mental ini bisa didapatkan dengan aktif bersosialisasi dengan orang-orang di sekitar.

Sebenarnya hubungan antara aktivitas sosial dengan risiko Alzheimer belum diketahui secara persis. Namun, para ahli menduga bahwa interaksi sosial bisa memicu stimulasi untuk mempererat koneksi antara sel-sel saraf di otak.

8. Kelola Stres dengan Baik

Hati-hati, stres yang terjadi secara terus-menerus bisa menyebabkan kerusakan pada otak. Mulai dari terhambatnya pertumbuhan sel, penyusutan di area memori, hingga meningkatkan risiko penyakit Alzheimer dan demensia. Oleh sebab itu, hindari berbagai hal yang memicu stres.

Andaikan stres menyerang, cobalah kelola tekanan psikis itu dengan baik. Misalnya, melalui aktivitas sederhana yang mampu meredakan stres, contohnya seperti meditasi atau yoga.

9. Rutin Memeriksakan Kesehatan

Pastikan kamu rutin memeriksakan tekanan darah, kadar gula, dan kadar kolesterol secara teratur.

Waspadai Faktor Risiko Alzheimer

Penting untuk selalu waspada terhadap penyakit ini. Selain usia, faktor-faktor berikut juga bisa meningkatkan risiko seseorang terkena penyakit Alzheimer:

  • Faktor genetik. Menurut penelitian, orang yang memiliki anggota keluarga yang mengidap penyakit Alzheimer berisiko lebih tinggi mengalami penyakit yang sama. Hal ini semakin diperkuat setelah ditemukan bahwa kurang dari lima persen kasus penyakit Alzheimer terjadi akibat adanya mutasi genetik yang diturunkan dari generasi sebelumnya.
  • Jenis kelamin. Penyakit Alzheimer lebih banyak diidap oleh wanita dibandingkan pria.
  • Pernah mengalami cedera kepala yang parah.
  • Mengidap gangguan kognitif ringan. Orang-orang dengan kondisi ini biasanya memiliki masalah pada daya ingatnya yang mungkin saja bisa semakin memburuk seiring bertambahnya usia.
  • Mengidap sindrom down. Kelainan genetik yang menyebabkan terjadinya sindrom down diduga juga dapat memicu terjadinya penyakit alzheimer.
  • Mengidap penyakit kardiovaskular, seperti hipertensi, hiperkolesterolemia, dan peningkatan kadar homocysteine.
  • Gaya hidup yang tidak sehat. Selain itu, kebiasaan hidup yang tidak sehat, seperti kurang berolahraga, merokok, serta kurang makan buah dan sayur juga bisa meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
  • Kurang proses pembelajaran dan ikatan sosial. Misalnya, tingkat pendidikan yang rendah, pekerjaan yang membosankan, serta kurangnya aktivitas yang mengasah otak juga bisa mempercepat kepikunan.

Nah, itulah yang perlu diketahui mengenai penyakit Alzheimer dan pencegahannya. Jangan sampai kamu menyesal di kemudian hari. Pencegahan penyakit adalah investasi kesehatan yang tak ternilai harganya seumur hidup.

Bronkitis | Penyebab, Mencegah dan Mengatasi

Saluran udara termasuk bagian dari sistem organ tubuh manusia yang rentan mengalami masalah. Misalnya bronkitis yang merupakan salah satu penyakit paling umum pada pasien rawat jalan. Orang yang mengalami penyakit ini bisa sembuh sepenuhnya dalam waktu singkat setelah menjalani pengobatan, tapi bisa juga gejalanya terus ada sehingga membutuhkan perawatan dalam jangka panjang.

Mengenal Bronkitis

Bronkitis adalah kondisi inflamasi atau peradangan pada saluran udara yang menghubungkan trakea dengan paru-paru yang disebut bronkus. Peradangan ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri dan dapat menyebabkan batuk, sesak napas, dahak, serta demam. Paparan bahan kimia atau zat yang dapat merusak paru-paru juga bisa mengakibatkan inflamasi.

Terdapat dua jenis bronkitis, yakni bronkitis akut dan kronis. Keduanya berbeda dalam hal durasi, penyebab, gejala, dan pengobatan. Bronkitis akut biasanya berlangsung selama beberapa minggu dan dapat sembuh dengan tuntas tanpa perawatan khusus, sementara bronkitis kronis adalah kondisi yang lebih serius dan dapat berlangsung selama bertahun-tahun, memerlukan perawatan jangka panjang, dan acap tak dapat disembuhkan sepenuhnya.

Bronkitis bisa terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. Menurut suatu studi, ketika terkena bronkitis di masa kanak-kanak, ada kemungkinan seseorang mengalami masalah paru-paru ketika dewasa,

Belum ada data prevalensi yang pasti mengenai bronkitis di Indonesia karena belum ada penelitian menyeluruh tentang kondisi ini. Namun bronkitis termasuk salah satu penyakit yang cukup umum. Menurut data WHO, penyakit saluran pernapasan adalah salah satu penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Bronkitis termasuk kelompok penyakit tersebut.

Gejala

Gejala bronkitis bisa bervariasi dari ringan hingga berat, tergantung jenis dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa orang mungkin hanya batuk-batuk dan sedikit sesak napas, sementara orang lain mungkin mengalami gejala yang lebih serius, seperti demam tinggi dan sulit bernapas.

Berikut ini beberapa gejala bronkitis:

  • Batuk lebih dari lima hari dengan dahak. Batuk ini bersifat kering atau basah dan bisa memburuk pada malam hari atau saat terkena udara dingin.
  • Dahak keluar dari tenggorokan, biasanya berwarna putih, kekuningan, atau kehijauan.
  • Sesak napas atau sulit bernapas, terutama saat melakukan aktivitas fisik.
  • Dada terasa sesak atau tidak nyaman.
  • Demam, terutama pada bronkitis akut.
  • Kelelahan
  • Tidak enak badan.
  • Nyeri tenggorokan atau sakit kepala, terutama pada bronkitis akut.
  • Nafsu makan menurun.

Selain itu, terdapat gejala lain seperti hidung meler atau tersumbat, nyeri otot dan sendi, serta sakit kepala.

Penyebab

Penyebab bronkitis bisa infeksi virus, bakteri, atau bahan kimia atau polutan yang dapat menimbulkan iritasi. Infeksi virus adalah penyebab utama bronkitis akut, sedangkan infeksi bakteri umumnya mengakibatkan bronkitis kronis. Berikut ini beberapa penyebab dan faktor yang meningkatkan risiko terkena bronkitis:

  • Asap rokok
  • Polusi udara
  • Asam sulfat
  • Amonia
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah
  • Menderita asma, alergi, atau penyakit paru obstruktif kronis
  • Usia tua
  • Paparan suhu ekstrem panas ataupun dingin
  • Bekerja di bidang atau tempat yang rentan terpapar polutan atau bahan kimia, misalnya di pertambangan

Cara Dokter Mendiagnosis Bronkitis

Dokter dapat mendiagnosis bronkitis setelah melakukan pemeriksaan fisik dan mendiskusikan gejala yang dialami pasien. Bila dalam pemeriksaan pasien mengeluhkan gejala batuk terus-menerus, mengeluarkan dahak kekuningan atau kehijauan, serta baru-baru ini mengalami infeksi paru atau demam, besar kemungkinan dokter bisa langsung menegakkan diagnosis.

Dokter juga mungkin perlu menjalankan tes fungsi paru-paru untuk menilai kinerja paru-paru dalam sistem pernapasan serta sejumlah tes lain, seperti:

  • Tes dahak untuk mengecek apakah ada infeksi virus atau bakteri
  • Tes darah yang bisa membantu memastikan tanda infeksi dalam tubuh
  • Sinar-X dada guna mengetahui apakah ada infeksi atau peradangan pada saluran pernapasan
  • CT scan atau pemindaian tomografi terkomputasi untuk mendapat gambaran saluran pernapasan yang lebih rinci serta mendeteksi bronkitis kronis

 

Cara Mengatasi Bronkitis

Penanganan bronkitis bergantung pada jenis dan tingkat keparahan yang dialami pasien. Cara yang biasanya digunakan antara lain:

  • Menghirup uap untuk membantu mengencerkan dan mengeluarkan lendir atau dahak di saluran pernapasan, misalnya dengan mandi air panas atau memakai humidifier
  • Minum banyak air putih dan jus buah murni untuk melunakkan lendir agar mudah keluar dan mencegah dehidrasi
  • Istirahat yang cukup agar tubuh punya kesempatan untuk memulihkan diri
  • Pengobatan sesuai dengan gejala yang dialami, misalnya obat batuk dan pereda nyeri
  • Minum antibiotik bila bronkitis disebabkan oleh infeksi bakteri
  • Menghindari penyebab iritasi, seperti asap rokok, udara kotor, dan bahan kimia yang beraroma tajam dan bisa menyebabkan peradangan
  • Terapi fisik untuk mengurangi gejala bronkitis kronis dan memulihkan fungsi paru-paru

Komplikasi

Bronkitis bisa menyebabkan komplikasi bila tak mendapat penanganan yang tepat. Di antaranya:

  • Pneumonia atau peradangan jaringan paru-paru akibat infeksi virus atau bakteri dari bronkus
  • Asma jika terjadi peradangan kronis pada saluran udara
  • Serangan jantung
  • Emfisema atau kerusakan permanen pada saluran udara kecil
  • Gangguan tidur akibat gejala bronkitis, terutama batuk yang parah
  • Komplikasi kehamilan bila bronkitis terjadi pada ibu hamil

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah bronkitis adalah menghindari pemicunya, khususnya asap rokok. Jika punya kebiasaan merokok, berhentilah. Hindari juga asap rokok dari orang lain. Selain itu, vaksin influenza dan pneumonia bisa membantu sebagai upaya pencegahan terutama bagi para lanjut usia dengan masalah kesehatan seperti penyakit jantung dan diabetes. Penerapan pola hidup bersih dan sehat juga penting untuk menghindari infeksi bakteri atau virus yang bisa menyebabkan bronkitis.

Kapan Harus ke Dokter?

Bila mengalami gejala bronkitis seperti batuk selama beberapa hari, batuk disertai dahak berwarna kuning atau hijau, sesak napas, demam, sakit kepala, dan kelelahan ekstrem, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter untuk mencegah terjadinya komplikasi serta mendapat penanganan yang tepat.

7 Cara Mencegah Hepatitis sejak Dini

Cara mencegah hepatitis penting untuk diketahui dan dilakukan sejak dini agar terhindar dari masalah kesehatan yang lebih serius, seperti kanker hati. Beragam langkah pencegahan tersebut tidak luput dari menjalani pola hidup sehat, mulai dari rajin mencuci tangan hingga mengurangi konsumsi alkohol.

Hepatitis adalah peradangan hati yang umumnya ditandai dengan gejala berupa demam, nyeri sendi, sakit perut, dan penyakit kuning. Kondisi ini bisa disebabkan oleh infeksi virus, konsumsi alkohol berlebih, dan penyakit autoimun. Beberapa jenis virus yang dapat menyebabkan hepatitis adalah virus hepatitis A, B, C, D, dan E.

Jika tidak ditangani dengan baik, hepatitis dapat meningkatkan risiko terjadinya gagal hati, kanker hati, bahkan kematian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara mencegah hepatitis agar terhindar dari penyakit ini.

Beragam Cara Mencegah Hepatitis

Hepatitis yang disebabkan oleh penyakit autoimun tidak bisa dicegah, tetapi ada cara untuk mencegah hepatitis yang disebabkan oleh infeksi virus dan konsumsi alkohol.

Berikut ini adalah beragam cara mencegah hepatitis:

1. Lakukan vaksinasi

Langkah utama untuk mengurangi risiko terkena infeksi penyakit hepatitis adalah dengan melengkapi status vaksin hepatitis. Vaksin ini akan membuat sistem kekebalan tubuh menghasilkan antibodi guna melawan virus hepatitis. Dengan begitu, tubuh pun akan terhindar dari penyakit hepatitis.

Cara mencegah hepatitis satu ini diberikan ketika Anda masih bayi. Namun, orang dewasa atau remaja juga perlu mendapatkan vaksin hepatitis, terutama jika memiliki rencana untuk berkunjung ke negara endemis hepatitis.

2. Jaga kebersihan tangan

Virus hepatitis dapat menyebar melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi tinja penderita hepatitis, maupun melalui kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya dari penderita.

Sebagai salah satu cara mencegah hepatitis, cobalah membiasakan diri untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir pada beberapa kondisi berikut ini:

  • Sebelum dan sesudah makan
  • Sebelum dan setelah mengolah bahan makanan
  • Setelah buang air kecil atau buang air besar
  • Setelah membersihkan luka

3. Perhatikan kebersihan makanan dan minuman

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, virus hepatitis, terutama hepatitis A dan hepatitis E, dapat menyebar melalui feses yang mencemari makanan dan minuman.

Oleh karena itu, pastikan untuk mengonsumsi makanan dan minuman yang diolah secara higienis dan dimasak hingga matang sebagai cara mencegah hepatitis, terutama jika Anda sedang berpergian ke negara endemik hepatitis.

4. Lakukan hubungan seksual yang aman

Virus hepatitis, terutama hepatitis B, dapat menular melalui kontak langsung dengan sperma atau cairan vagina saat berhubungan seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral.

Berhubungan seksual yang aman, misalnya dengan tidak bergonta-ganti pasangan dan selalu menggunakan kondom, juga merupakan salah satu cara mencegah hepatitis.

5. Hindari berbagi barang pribadi

Penggunaan beberapa barang pribadi, seperti pisau cukur, sikat gigi, dan gunting kuku, dapat membuat kulit tergores atau terluka. Jika Anda mengidap hepatitis, darah yang terinfeksi virus dapat mengontaminasi barang-barang ini dan menularkan virus ketika digunakan oleh orang lain.

Untuk mengurangi risiko terjaidnya penyebaran hepatitis, sekaligus sebagai cara mencegah hepatitis, Anda disarankan untuk tidak berbagi barang pribadi dengan orang lain. Dengan begitu, risiko terjadinya penularan hepatitis pun dapat berkurang.

6. Hindari penggunaan jarum yang tidak steril

Penggunaan jarum pada aktivitas medis maupun nonmedis, seperti pembuatan tato atau tindik, yang kurang steril dapat meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi hepatitis.

Jika Anda ingin ditato atau ditindik, lakukanlah di tempat yang terpercaya dan pastikan alat yang digunakan steril. Dengan begitu, Anda pun akan terhindar dari hepatitis.

7. Batasi konsumsi minuman beralkohol

Membatasi konsumsi minuman beralkohol juga bisa menjadi salah satu cara mencegah hepatitis. Untuk pria, batasi konsumsi alkohol menjadi 2 gelas per hari. Sementara untuk wanita, jangan mengonsumsi alkohol lebih dari 1 gelas per hari.

Mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar dan sering dapat melukai sel-sel organ hati. Seiring berjalannya waktu, konsumsi alkohol dapat menyebabkan kerusakan dan jaringan parut pada hati, sehingga hepatitis pun terjadi.

Jika Anda merasakan beberapa keluhan yang menyerupai gejala hepatitis, seperti kelelahan, urine berwarna gelap, sakit perut, tidak nafsu makan, berat badan turun tanpa sebab, dan penyakit kuning, meskipun telah menerapkan berbagai cara mencegah hepatitis di atas, sebaiknya periksakan diri Anda ke dokter. Dengan begitu, dokter dapat memberikan penanganan yang sesuai.

Ketahui 7 Cara Alami Menurunkan Kolesterol Tinggi

“Jika dibiarkan dalam kondisi di atas batas aman, kolesterol bisa menyebabkan berbagai penyakit berbahaya seperti serangan jantung hingga stroke. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara alami menurunkan kolesterol.”

Kolesterol tinggi dapat menjadi akar dari berbagai penyakit serius, terutama penyakit kardiovaskuler. Oleh karena itu, ketika mengetahui bahwa kadar kolesterol dalam tubuh terlampau tinggi, kamu perlu waspada dan segera menurunkannya.

Selain mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter, kolesterol tinggi juga bisa diturunkan secara alami, yaitu dengan mengubah gaya hidup serta pola makan.

Cara Alami Menurunkan Kolesterol Tinggi

Sebelum berusaha menurunkan kolesterol, kamu juga harus tahu Ini Batas Kadar Kolesterol yang Normal Bagi Wanita.

Berikut beberapa cara alami yang dapat dilakukan untuk membuat kolesterol turun lebih cepat, yaitu:

1. Perbanyak Konsumsi Sayur dan Buah

Memperbanyak konsumsi sayur dan buah adalah salah satu cara terbaik untuk mempercepat penurunan kadar kolesterol dalam tubuh. Kandungan serat dalam sayur dan buah membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL). Jumlah konsumsi sayur dan buah yang disarankan untuk menurunkan kolesterol adalah sekitar 500 gram setiap harinya.

2. Hindari Makanan Berlemak

Makanan berlemak merupakan musuh bagi pengidap kolesterol tinggi. Oleh karena itu, hindarilah konsumsi makanan berlemak, seperti goreng-gorengan. Sebagai gantinya, pilihlah makanan yang rendah lemak, seperti ikan, ayam, daging sapi tanpa lemak, putih telur, kacang-kacangan, tahu, dan tempe. Pastikan untuk tidak menggoreng makanan-makanan tersebut, ya.

Selain itu, ini 6 Cara Menjaga Kadar Kolesterol Saat Liburan

3. Konsumsi Makanan yang Kaya Omega-3

Makanan dengan kandungan tinggi omega-3 merupakan jenis makanan yang disarankan bagi pengidap kolesterol tinggi. Pasalnya, makanan kaya omega-3 dapat membantu turunkan kolesterol dan trigliserida dalam darah. Beberapa pilihan makanan kaya omega-3 yang disarankan adalah ikan salmon, makerel, tuna, sarden, kacang kenari, dan biji chia.

4. Konsumsi Makanan Mengandung Serat Larut

Makanan yang mengandung serat larut juga merupakan pilihan terbaik untuk membantu turunkan kadar kolesterol. Beberapa pilihan makanan kaya serat larut yang bisa dikonsumsi adalah alpukat, ubi jalar, brokoli, lobak, pir, wortel, apel, kacang merah, biji rami, dan gandum.

Sebagai tambahan, kamu bisa mengonsumsi produk suplemen atau minuman yang mengandung serat larut beta glucan dan inulin. Beta glucan mampu menurunkan kadar kolesterol jahat dalam tubuh, sedangkan inulin bermanfaat untuk menurunkan kolesterol total dan trigliserida dalam darah. Kamu bisa bertanya pada dokter melalui aplikasi Halodoc mengenai suplemen atau minuman yang paling baik untuk membantu menurunkan kolesterol.

5. Kontrol Berat Badan

Menjaga berat badan ideal juga merupakan kunci untuk menurunkan kolesterol tinggi. Sebab, orang dengan berat badan berlebih lebih rentan mengalami peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh. Oleh karena itu, terapkan diet sehat untuk menurunkan dan menjaga berat badan ideal.

6. Olahraga Teratur

Selain menjaga berat badan dengan menjalani diet sehat, penting juga untuk berolahraga teratur setiap harinya. Hal ini tak hanya membuat tubuh menjadi bugar, tetapi juga membantu penurunan kolesterol jahat dan meningkatkan kolesterol baik di dalam tubuh.

7. Hindari Rokok

Kebiasaan merokok dapat membawa banyak efek buruk bagi kesehatan tubuh, salah satunya adalah mengganggu keseimbangan kadar kolesterol. Jika kamu memiliki kebiasaan merokok, sebaiknya segera hentikan. Selain itu, kamu juga harus menghindari asap rokok.

Selain dapat menurunkan kolesterol baik, kebiasaan merokok juga membuat pembuluh darah menjadi kaku. Akibatnya, risiko untuk terkena penyakit jantung dan stroke akan meningkat.

Itulah cara alami yang bisa kamu lakukan untuk menurunkan kolesterol tinggi. Bila kamu masih punya seputar pertanyaan mengenai cara menurunkan kolesterol tinggi, jangan ragu untuk menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc.

https://piqgoods.com/

https://edu.acadhunter.ru/

https://iaijember.id/

toto 4d

toto 4d

slot777

slot qris

Ini 7 Cara Mencegah agar Gejala Asam Urat Tidak Kumat

“Ada beberapa upaya yang bisa kamu lakukan untuk mencegah gejala asam urat agar tidak kambuh. Contohnya mulai dari menghindari asupan alkohol, hingga rutin mengonsumsi obat penyakit asam urat.”

Penyakit asam urat atau gout adalah kondisi terjadi penumpukan kristal asam urat di beberapa bagian tubuh. Contohnya seperti di jari kaki, pergelangan kaki, lutut, dan yang paling sering terjadi adalah di jempol kaki.

Rata-rata pengidap asam urat berusia 30 tahun ke atas dan lebih mudah menyerang pria. Namun bagi wanita, asam urat menyerang setelah masa menopause. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan untuk asam urat dapat menyerang usia 20-an.

Nah, pertanyaannya bagaimana cara mencegah gejala asam urat kambuh?

Cara Mencegah Gejala Asam Urat Kambuh

Di bawah ini adalah cara yang dapat kamu lakukan untuk mencegah gejala asam urat agar tidak kumat.

1.  Kurangi asupan alkohol

Konsumsi beralkohol menjadi salah satu pemicu terserang asam urat. Dengan mengurangi atau tidak mengonsumsi sama sekali minuman beralkohol, dapat membantu mencegah gejala asam urat agar tidak kambuh.

2. Menurunkan berat badan

Pengidap obesitas atau kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko terserangnya asam urat. Maka dari itu, ada baiknya melakukan diet untuk mengurangi berat badan yang berlebih, sehingga dapat mengurangi risiko terkena asam urat.

3. Berhenti merokok

Jika kamu perokok, sangat disarankan untuk berhenti merokok. Karena berhenti merokok merupakan salah satu pantangan yang harus dilakukan bagi pengidap asam urat

4. Hindari makanan dengan kandungan purin yang tinggi

Hindari konsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi berlebihan. Makanan dengan purin tinggi seperti jeroan, daging merah, dan seafood dapat memicu kambuhnya asam urat. Memangkas asupan makanan tersebut merupakan salah satu cara untuk mencegah gejala asam urat kambuh.

5. Konsumsi cairan yang cukup

Memenuhi kebutuhan cairan tubuh juga merupakan langkah yang baik untuk mencegah gejala asam urat agar tidak kambuh.

6. Rutin berolahraga

Berolahraga dengan teratur juga merupakan upaya yang dapat dilakukan guna mencegah gejala asam urat kumat. Namun, sebaiknya hindarilah melakukan olahraga yang berat atau intens. Sebab, jenis olahraga ini dapat memberi banyak tekanan pada persendian.

7. Mengonsumsi obat asam urat secara teratur

Cara mencegah agar gejala asam urat tidak kambuh tentunya dapat dilakukan dengan rutin mengosumsi obat. Hal yang perlu ditegaskan, obat asam urat yang diminum harus berdasarkan saran dan anjuran dokter.

Berbagai Gejala Asam Urat

Ada beberapa gejala gejala asam urat yang perlu diwaspadai, antara lain:

  • Merasakan sakit yang cukup hebat pada satu atau lebih bagian sendi
  • Sendi terasa panas dan terjadi pembengkakan pada area sendi yang terkena asam urat
  • Terjadi kemerahan pada sendi
  • Setelah gejala mereda dan bengkak mengempis, kulit pada area sendi yang terkena akan mengelupas

Gejala-gejala tersebut dapat berkembang dengan cepat selama beberapa jam dan biasanya akan berlangsung selama 3 sampai 10 hari. Setelah waktu ini, rasa sakit akan hilang dan persendian akan kembali normal.

Faktor Pemicu Asam Urat

Terdapat faktor yang dapat meningkatkan seseorang terserang penyakit asam urat, antara lain:

1. Faktor genetik

Faktor genetik dapat meningkatkan risiko mengidap asam urat. Riwayat keluarga yang mengidap asam urat dapat mempengaruhi kecenderungan seseorang untuk mengalami atau mengidap asam urat.

2. Mengonsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi

Sering mengonsumsi makanan dengan kandungan purin yang tinggi dapat menyebabkan terjadinya asam urat. Makanan dengan purin tinggi antara lain adalah jeroan hewan, daging merah, dan beberapa jenis hidangan laut seperti sarden, teri, kerang, atau tuna.

3. Cedera

Cedera fisik juga menjadi salah satu penyebab terjadinya asam urat. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya kadar asam urat. Perlu dicatat bahwa hal ini bukan menjadi faktor utama terjadinya asam urat. Namun, juga didasari oleh pola makan, gaya hidup, dan kondisi medis pengidap.

4. Kondisi medis tertentu

Ada beberapa kondisi medis yang membuat seseorang rentan terserang asam urat. Contohnya  pengidap penyakit jantung, obesitas, diabetes, penyakit ginjal, penyakit tiroid, kolesterol tinggi, hingga hipertensi.

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

https://kodemistik.com/

https://vip-shiowla.com/

6 Cara Menghilangkan Selulit dan Bikin Kulit Makin Kencang

6 Cara Menghilangkan Selulit dan Bikin Kulit Makin Kencang

Selulit adalah kondisi kulit yang sangat umum. Selulit memang tidak berbahaya, namun kerap menjadi persoalan estetika yang cukup mengganggu bagi sebagian orang.

Bagaimana cara menghilangkan selulit secara alami?

Selulit biasanya hadir berupa lekukan atau tekstur bergelombang di kulit, terutama di area paha, bokong, dan pinggul. Kondisi ini muncul ketika sel lemak menekan jaringan ikat di bawah permukaan kulit, menciptakan tampilan seperti kulit jeruk.

Meski tidak ada cara instan untuk menghilangkan selulit secara permanen, sejumlah perubahan gaya hidup, perawatan kulit, hingga prosedur medis dapat membantu memperbaiki penampilan kulit secara signifikan.

Cara menghilangkan selulit

Bagi Anda yang ingin tampil lebih percaya diri dan bebas sesulit ada beberapa cara mudah dan alami yang bisa dilakukan. Berikut cara menghilangkan selulit secara alami, melansir Very Well Health.

1. Rutin olahraga

Aktivitas fisik secara konsisten adalah salah satu cara paling efektif untuk memperbaiki penampilan selulit, terutama di bagian tubuh bawah.

Latihan kardio seperti jalan cepat, joging, atau bersepeda dapat membantu membakar lemak dan meningkatkan sirkulasi.

Untuk hasil maksimal, kombinasikan olahraga kardio dengan latihan kekuatan sebanyak dua hingga tiga kali seminggu.

Latihan seperti squattrunk curlship abductions, dan leg press bisa membantu mengencangkan otot di area yang cenderung mengalami selulit.

2. Perbanyak minum air

Kulit yang terhidrasi dengan baik lebih elastis, halus, dan tampak lebih sehat. Minum cukup air setiap hari dapat membantu menjaga kelembapan kulit dari dalam serta meningkatkan elastisitasnya, dua faktor yang berkontribusi terhadap berkurangnya tampilan selulit.

Satu studi bahkan menunjukkan bahwa hidrasi dari dalam bisa sama efektifnya dengan pelembap luar dalam menjaga kelembapan kulit.

3. Konsumsi makanan bergizi

Mengonsumsi makanan tinggi serat, sayuran, dan buah-buahan membantu menyeimbangkan berat badan dan mengurangi retensi cairan yang dapat memperparah selulit.

Nutrisi yang cukup juga mendukung kekuatan jaringan ikat di bawah kulit, menjadikan kulit tampak lebih kencang dan kenyal.

4. Coba teknik dry brushing

Dry brushing atau menyikat kulit kering dengan sikat berbulu alami adalah metode tradisional dari pengobatan Ayurvedic. Gerakan menyikat yang dilakukan dengan pola tertentu dipercaya dapat meningkatkan sirkulasi darah dan merangsang sistem limfatik.

Meski bukti ilmiahnya masih terbatas, beberapa studi menunjukkan bahwa teknik ini bisa membantu memperbaiki penampilan kulit, terutama pada mereka yang telah menjalani prosedur seperti liposuction.

5. Gunakan produk perawatan kulit

Beberapa bahan aktif dalam produk perawatan kulit dipercaya mampu memperbaiki struktur kulit dan menyamarkan selulit. Berikut di antaranya.

Kafein: Meningkatkan sirkulasi darah dan membuat kulit tampak lebih kencang. Bisa digunakan dalam bentuk scrub kopi dan minyak kelapa.

Minyak esensial: Memberikan kelembapan dan tekstur halus saat dipijatkan ke kulit.

Retinol: Merangsang produksi kolagen dan menebalkan kulit bila digunakan secara rutin selama beberapa bulan.

6. Ubah gaya hidup

Langkah-langkah sederhana dalam keseharian bisa berdampak besar dalam mencegah dan mengelola selulit.

Misalnya dengan mengurangi konsumsi alkohol karena bisa memicu dehidrasi dan peradangan kulit.

Anda juga bisa mempertahankan berat badan ideal untuk mencegah fluktuasi berat drastis. Jangan lewatkan waktu tidur, agar produksi kolagen berjalan optimal dan kadar hormon stres menurun.

Hindari merokok, karena merusak jaringan kolagen dan mempercepat penuaan kulit.

Demikian beberapa cara menghilangkan selulit secara alami. Gaya hidup sehat menjadi salah satu kuncinya.

Link Terkait :

SLOT777
SLOT777
MATAUANGSLOT
SLOT777

Ketahui 5 Cara Mudah Mengatasi Sakit Pinggang

Sakit pinggang umum terjadi dan dapat dialami siapa saja. Bila Anda mengalaminya, ada cara mudah mengatasi sakit pinggang yang dapat dilakukan, mulai dari penggunaan kompres hingga konsumsi obat-obatan.

Sakit pinggang ditandai dengan munculnya rasa sakit di punggung bagian bawah atau samping. Kondisi ini sering dipicu oleh beberapa faktor, seperti pertambahan usia, kehamilan, terlalu lama duduk, berat badan berlebih, jarang olahraga, dan kebiasaan mengangkat beban berat.

Selain itu, sakit pinggang juga bisa terjadi akibat masalah kesehatan atau penyakit tertentu, seperti stenosis spinal, saraf kejepit, skoliosis, radang sendi, cedera tulang belakang, dismenore, dan infeksi ginjal atau saluran kemih.

Gejala sakit pinggang pun kerap disertai keluhan lain, mulai dari pinggang terasa kaku hingga sulit digerakkan. Untuk kasus yang ringan, sakit pinggang umumnya bisa ditangani dengan cara sederhana di rumah.

Cara Mudah Mengatasi Sakit Pinggang

Agar sakit pinggang yang dialami tidak berlarut-larut hingga mengganggu aktivitas, ada cara sederhana yang dapat dilakukan untuk meredakannya, yaitu:

1. Gunakan kompres dingin atau hangat

Kompres dingin dapat dilakukan untuk mengurangi rasa sakit di pinggang akibat peradangan atau cedera ringan. Caranya pun cukup mudah, Anda hanya perlu membungkus es dengan kantong atau handuk tipis, lalu tempelkan di bagian pinggang yang nyeri selama 20 menit. Lakukan secara rutin selama 2–3 hari.

Bila rasa nyeri masih hilang timbul selama lebih dari 3 hari, ganti kompres menggunakan air hangat untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan aliran darah. Selain itu, Anda juga dianjurkan untuk mandi menggunakan air hangat.

2. Lakukan olahraga secara teratur

Cara mengatasi sakit pinggang selanjutnya adalah olahraga secara teratur. Olahraga dapat memperkuat otot dan meningkatkan kelenturan tubuh di bagian pinggang, sehingga bisa meredakan gejala sakit pinggang dan mencegahnya kambuh kembali.

Bila nyeri di pinggang tidak lagi terasa berat, Anda bisa mencoba olahraga ringan, seperti jalan santai, renang, atau yoga. Olahraga ini tergolong baik dan aman dilakukan saat sakit pinggang, karena tidak memberikan beban terlalu banyak pada persendian.

3. Perhatikan posisi tidur

Untuk mengatasi sakit pinggang, Anda juga bisa mencoba tidur dengan posisi telentang dan meletakkan bantal di bawah lutut. Selain itu, tidur dengan posisi menyamping juga dianggap bisa meringankan gejala sakit pinggang dan meredakan otot yang tegang. Letakkan pula bantal atau guling di bagian belakang tubuh.

4. Jagalah postur tubuh tetap baik

Salah satu penyebab umum sakit pinggang adalah kebiasaan duduk membungkuk saat bekerja di depan komputer. Sebaiknya, jaga postur tubuh tetap baik dengan cara duduk tegak dan pastikan bahu tetap rileks. Letakkan pula bantal di belakang tubuh untuk menyangga pinggang.

Penggunaan alas duduk khusus yang memiliki cekungan di bagian belakang juga dapat meringankan keluhan nyeri di area pinggang.

Hindari pula duduk terlalu lama karena dapat memperparah sakit pinggang. Bila pekerjaan Anda menuntut untuk duduk dalam jangka waktu lama, Anda sebaiknya rutin melakukan peregangan atau stretching di sela waktu kerja.  

5. Konsumsi obat pereda nyeri

Untuk mengatasi sakit pinggang, Anda juga bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual secara bebas di apotek, seperti paracetamol maupun ibuprofen. Pastikan konsumsi obat ini sesuai petunjuk penggunaan di kemasannya.

Pada dasarnya, sakit pinggang karena otot yang tegang dapat diatasi dengan beberapa cara di atas. Namun, bila sakit pinggang sering kambuh meski sudah melakukan cara di atas atau disebabkan oleh kondisi medis tertentu, biasanya dokter akan melakukan terapi khusus seperti manajemen nyeri intervensif pada tulang belakang, akupunktur, fisioterapispinal cord stimulation, bahkan operasi.

Itulah beragam cara mengatasi sakit pinggang yang dapat dilakukan. Sebenarnya, sakit pinggang dapat dicegah dengan cara berolahraga secara teratur, memakai alas kaki yang nyaman, menjaga berat badan ideal, dan mempertahankan posisi tubuh yang ergonomis, baik saat mengangkat barang atau duduk.

8 Cara Pencegahan Cacar Monyet yang Tepat agar Tidak Tertular

Cacar monyet yang disebabkan oleh virus Monkeypox dapat memiliki dampak serius pada kesehatan jika tidak diatasi dengan serius. Untuk itu, penting mengetahui cara pencegahan cacar monyet sebagai langkah awal penularan penyakit ini. Lantas, bagaimana caranya? Cari tahu jawabannya di bawah ini.

Cara Pencegahan Cacar Monyet

Mencegah cacar monyet melibatkan tindakan-tindakan pencegahan yang serupa dengan pencegahan penyakit menular lainnya. Berikut adalah beberapa langkah cara pencegahan cacar monyet yang bisa Anda lakukan:

1. Hindari Kontak dengan Hewan Liar

Cacar monyet adalah penyakit yang dapat ditularkan dari hewan liar ke manusia. Virus Monkeypox, penyebab cacar monyet biasanya ditemukan pada hewan, seperti tikus, tupai, dan primata. Oleh karena itu, cara pencegahan cacar monyet yang sangat penting adalah hindari kontak langsung atau berinteraksi dengan hewan-hewan tersebut.

2. Jangan Sentuh Hewan yang Terlihat Sakit

Hewan yang terlihat sakit atau mati memiliki potensi tinggi untuk menyebarkan infeksi, termasuk cacar monyet. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak menyentuh atau berinteraksi dengan hewan yang terlihat sakit atau mati. Infeksi cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dengan sekresi atau cairan tubuh hewan yang terinfeksi.

Jika Anda menemukan hewan yang terlihat sakit atau mati, lebih baik memberi tahu otoritas kesehatan setempat atau pejabat lingkungan agar mereka dapat menanganinya dengan benar tanpa risiko penularan penyakit. Dengan menjauhi hewan-hewan yang terlihat sakit, Anda dapat mengurangi risiko paparan cacar monyet.

3. Cuci Tangan dengan Benar

Mencuci tangan secara teratur dan dengan benar adalah langkah kunci dalam mencegah penyebaran cacar monyet. Tangan kita sering kali menjadi media untuk virus masuk ke tubuh kita, khususnya setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang berpotensi terkontaminasi.

Oleh karena itu, sangat penting untuk mencuci tangan dengan sabun dan air selama minimal 20 detik, terutama sebelum makan, setelah menggunakan toilet, dan setelah berinteraksi dengan hewan atau lingkungan yang mungkin terpapar virus. Cuci tangan dengan benar membantu menghilangkan virus dan kuman yang mungkin ada di kulit tangan kita sehingga meminimalkan risiko infeksi.

4. Gunakan Pakaian Pelindung

Jika Anda harus merawat atau berinteraksi dengan hewan yang berisiko terinfeksi cacar monyet, penggunaan pakaian pelindung adalah tindakan yang sangat penting. Sarung tangan, jas pelindung, dan perlindungan mata harus digunakan untuk mengurangi risiko kontaminasi tubuh Anda. Pakaian pelindung ini membantu melindungi kulit Anda dari kontak langsung dengan hewan atau bahan yang mungkin terinfeksi.

Selain itu, setelah selesai berinteraksi, pastikan untuk dengan hati-hati melepaskan pakaian pelindung dan mencuci tangan secara menyeluruh. Langkah ini tidak hanya melindungi, tetapi juga mencegah penyebaran virus jika Anda tanpa sadar telah terkontaminasi selama interaksi dengan hewan yang berpotensi terinfeksi cacar monyet. Dengan tindakan ini, Anda dapat mengurangi risiko terkena penyakit ini.

5. Hindari Konsumsi Hewan Liar yang Tak Terjamin Keamanannya

Salah satu cara pencegahan cacar monyet adalah hindari mengonsumsi daging atau produk hewan liar yang tidak terjamin keamanannya. Virus cacar monyet dapat menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi atau melalui produk hewan yang berasal dari daerah yang terkena wabah.

Penting untuk memperhatikan sumber makanan Anda dan menghindari makanan yang berasal dari hewan liar atau daerah yang berisiko tinggi terkena infeksi. Jika Anda memutuskan untuk mengonsumsi daging hewan liar, pastikan untuk memasaknya dengan suhu yang aman. Hal ini karena panas tinggi dapat membantu membunuh virus yang mungkin ada.

6. Vaksinasi

Saat ini, vaksin cacar monyet hanya tersedia di beberapa negara dan umumnya diberikan kepada individu yang berisiko tinggi terpapar virus ini, seperti pekerja laboratorium atau peneliti hewan. Vaksin ini dapat memberikan perlindungan tambahan terhadap infeksi cacar monyet.

Jika Anda bekerja atau tinggal di daerah yang berisiko tinggi terkena cacar monyet atau memiliki pekerjaan yang melibatkan risiko paparan terhadap virus ini, konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

Hal ini untuk mengetahui apakah vaksin cacar monyet direkomendasikan untuk Anda? Keputusan mengenai vaksinasi harus dibuat berdasarkan faktor-faktor risiko individu dan konsultasi dengan profesional medis yang kompeten.

7. Tindakan Isolasi

Saat terjadi wabah cacar monyet di suatu daerah, tindakan isolasi menjadi sangat penting dalam upaya mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas. Ketika seseorang terdiagnosis menderita cacar monyet, penting untuk mengisolasi individu tersebut dari kontak langsung dengan orang lain.

Hal ini penting untuk mencegah penularan virus ke orang lain. Isolasi berarti individu yang terinfeksi harus tinggal terpisah dari keluarga, teman, dan masyarakat umum sampai mereka tidak lagi menunjukkan gejala penyakit atau tidak lagi menularkan virus.

Dengan melakukan isolasi yang tepat, kita dapat memutus mata rantai penularan penyakit ini dan meminimalkan dampak wabah.

8. Jaga Lingkungan

Kawasan lingkungan yang bersih dan terjaga dengan baik juga memegang peran penting dalam mencegah penyebaran cacar monyet. Ini mencakup menjaga kebersihan tempat tinggal, mengelola limbah dengan benar, dan menghindari kontak dengan bahan-bahan yang mungkin terkontaminasi oleh virus cacar monyet. Kebersihan lingkungan membantu mengurangi peluang virus untuk bertahan hidup di permukaan dan bahan-bahan yang mungkin terpapar.

Selain itu, pendekatan ini juga memperhatikan peran penting komunitas dalam menjaga lingkungan mereka agar tetap aman dan bebas dari potensi penularan penyakit yang dapat merugikan kesehatan masyarakat secara keseluruhan.

Mencegah cacar monyet melibatkan upaya pencegahan yang ketat, terutama dalam menghindari kontak dengan hewan yang dapat membawa virus ini. Tetap menjaga kebersihan dan terapkan hidup bersih dan sehat untuk melindungi diri dan potensi penularan penyakit ini.

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

for4d

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

shiowla

Cara Pencegahan Penyakit Menular Seksual (PMS) yang Efektif

Pencegahan penyakit menular seksual bisa dengan cara menjalani gaya hidup sehat, terutama berhubungan intim yang aman. Anda sebaiknya tidak berganti-ganti pasangan seksual dan lakukan vaksinasi untuk mencegah terinfeksi virus penyebab penyakit.

Penyakit menular seksual (PMS) adalah infeksi yang menular melalui hubungan seksual, seperti sperma, darah, dan cairan vagina. PMS dapat memengaruhi kesehatan fisik, emosional, dan sosial pada penderita.

Contoh penyakit menular seksual yang berbahaya dan dapat sebabkan komplikasi serius adalah HIV/AIDS, kutil kelamin, dan klamidia. Kondisi ini terjadi akibat perilaku seks yang tidak aman, baik vaginal, oral, atau anal.

Bagaimana Cara Mencegah Penyakit Menular Seksual?

Pada umumnya, penyebab penyakit menular seksual terjadi karena sering berganti lebih dari satu pasangan. Hal ini mampu meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit, seperti gonore, sifilis, dan kutil kelamin.

Infeksi ini menimbulkan beberapa gejala yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Misalnya, perubahan warna urine, rasa sakit saat berhubungan intim, dan terdapat kutil atau kulit memar.

Terdapat beberapa cara menghindari penyakit menular seksual, antara lain:

1. Gunakan Kondom

Menggunakan kondom saat berhubungan intim bisa mencegah masuknya bakteri penyebab penyakit. Anda bisa memilih kondom berbahan lateks untuk mencegah penyakit menular seksual, seperti gonore.

Jika Anda memiliki alergi terhadap bahan lateks, pilih alternatif kondom nonlateks yang nyaman. Namun, kondom ini sering cepat rusak dibandingkan dengan bahan lateks atau karet.

Selain itu, hindari menggunakan handuk atau pakaian dalam dengan orang lain sebagai cara mencegah penularan penyakit sifilis. Anda juga bisa membersihkan organ intim setelah atau sebelum melakukan aktivitas seksual.

2. Tidak Berganti Pasangan Seksual

Cara menghindari penyakit menular seksual adalah tidak berganti lebih dari satu pasangan seksual. Cara ini merupakan langkah paling efektif untuk menghindari penularan penyakit menular.

Anda dan pasangan perlu berkotminmen untuk aktif secara seksual hanya satu sama lain dan rutin melakukan pemeriksaan medis. Hal ini perlu untuk meminimalisir penularan infeksi bakteri, virus, dan parasit. Jika terdapat kutil di organ intim, segera lakukan pengobatan ke dokter sedini mungkin.

3. Sunat untuk Pria

Sunat memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satunya adalah menurunkan risiko terkena infeksi menular seksual, seperti herpes dan HIV.

Penyakit menular seksual dapat terjadi apabila kulup penis (preputium penis) terkena cairan vagina dan serviks yang terinfeksi virus. Kondisi ini terjadi akibat virus yang masuk ke dalam lipatan atau rongga kulup penis. Oleh sebab itu, pria perlu melakukan sunat untuk menjaga kebersihan penis dan mengurangi risiko gangguan kesehatan.

Proses sunat atau khitan bisa dilakukan sejak umur 6 sampai 10 tahun atau anak yang baru memasuki sekolah dasar. Sebaiknya, hindari sunat ketika usia semakin tua. Hal ini membutuhkan masa pemulihan lebih dan prosedur sunat yang sulit dijalani.

Namun, bagi penderita hipospadia atau gangguan posisi penis, pastikan untuk berkonsultasi dulu dengan spesialis urologi karena memiliki kelainan tertentu. Penderita hemofilia juga berisiko mengalami pendarahan apabila menjalani sunat.

4. Hindari Seks Bebas

Salah satu cara untuk mencegah penyakit menular seksual adalah menghindari seks bebas. Berhubungan seksual dengan banyak orang mampu meningkatkan risiko terkena sifilis, gonore, dan kutil kelamin.

Pada kasus yang parah, kondisi ini menyebabkan kanker yang sulit sembuh. Seks bebas sering terjadi pada usia remaja tanpa ikatan pernikahan. Akibatnya, terjadi kehamilan yang tidak diinginkan dan infeksi menular seksual (IMS).

5. Hindari Konsumsi Narkoba

Narkoba merupakan singkatan dari narkotika, psikotropika, dan bahan adiktif lainnya. Narkotika adalah obat yang berasal dari tanaman sintetis atau semi sintesis. Obat ini memicu penurunan kesadaran, rasa sakit yang hilang, dan ketergantungan.

Dampak yang muncul akibat dari konsumsi narkoba, yaitu mudah mengalami infeksi menular seksual. Umunya, pecandu narkoba aktif secara seksual, baik pada pria maupun wanita. Kondisi ini menyebabkan aktivitas seksual yang tidak aman secara sadar atau tidak sadar.

6. Kurangi Konsumsi Alkohol

Konsumsi alkohol secara berlebihan mampu meningkatkan risiko terkena penyakit menular seksual. Minuman ini mengandung etanol yang memberikan efek memabukkan dan mengganggu kesehatan tubuh.

Selain itu, alkohol mampu menurunkan daya tahan tubuh terhadap infeksi penyakit. Kecanduan alkohol juga bisa meningkatkan gaya hidup tidak sehat, seperti seks bebas.

7. Lakukan Vaksinasi

Cara mencegah penyakit menular seksual dapat dengan melakukan vaksinasi, seperti HPV dan hepatitis B. Vaksin HPV berperan penting dalam mencegah terjadinya kanker serviks.

Vaksin hepatitis B dapat diberikan sejak bayi lahir pada dosis pertama. Selanjutnya, dosis kedua dan ketiga bisa dilakukan dengan jarak selama empat minggu.

8. Tidak Berhubungan Intim dengan Penderita PMS

Berhubungan intim dengan penderita PMS mampu meningkatkan risiko terkena infeksi menular seksual. Jika Anda mulai menyadari hal ini, segera lakukan pengobatan ke dokter sampai infeksi penyakit benar-benar pulih. Gejala yang mungkin muncul adalah rasa nyeri pada perut bagian bawah dan vagina terasa panas atau gatal.

Apabila gejala tidak kunjung membaik setelah perawatan rumahan dan bahkan semakin parah, sebaiknya segera berkonsultasi pada dokter.

Cacar Air: Gejala, dan Cara Efektif Mencegah Penyebarannya

Banyak orang mengira cacar air adalah penyakit yang hanya menyerang anak-anak sekali seumur hidup. Memang ada beberapa kasus yang demikian. Namun orang dewasa yang sebelumnya tidak pernah terkena atau menerima vaksin cacar air masih bisa terinfeksi penyakit tersebut.

Mengenal Cacar Air

Cacar air yang juga dikenal sebagai varicella adalah penyakit yang disebabkan oleh virus varicella-zoster. Virus ini menular. Ketika seseorang terkena infeksi, akan muncul ruam atau bintik-bintik merah kecil yang gatal pada kulit. Lalu ruam ini berkembang menjadi gelembung berisi cairan hingga membentuk keropeng sebelum akhirnya sembuh.

Virus yang menyebabkan cacar air biasanya menyebar lewat udara misalnya melalui batuk atau bersin dari orang yang terinfeksi. Ketika terkena infeksi virus ini, seseorang bisa menulari orang lain selama 1-2 hari sebelumnya timbulnya ruam dan sampai semua gelembung menjadi keropeng, umumnya 4-5 hari. Adapun jarak antara kontak dengan virus dan berkembangnya penyakit bervariasi tergantung individu.

Karena virus cacar air ini menular, orang yang terinfeksi mesti mengisolasi diri dengan cara tidur sendiri, menggunakan pakaian dan barang-barang tidak secara bergantian. Menurut NHS, cacar air sangat umum terjadi pada anak berusia diatas 9 bulan hingga 10 tahun. Anak-anak lebih sering terkena infeksi virus varicella antara Maret dan Mei terutama di lingkungan sekolah atau tempat penitipan anak yang ramai.

Gejala

Gejala cacar air pada anak-anak dan orang dewasa secara umum sama. Namun biasanya gejala pada orang dewasa lebih parah. Gejala itu antara lain:

  • Demam, badan pegal linu, dan sakit kepala 1-2 hari sebelum muncul ruam
  • Bintik-bintik merah yang gatal muncul di dada, wajah, leher, dan kulit kepala
  • Jika bintik-bintik ini digaruk, bisa meninggalkan bekas luka
  • Nafsu makan menurun
  • Sakit kepala
  • Gangguan pernapasan

Gejala cacar air ini biasanya menghilang dalam waktu 2-4 minggu setelah ruam pertama kali muncul.

Penyebab

Penyebab cacar air adalah virus varicella-zoster. Virus ini amat menular dan bisa menyebar lewat udara. Virus varicella mampu hidup dalam lendir hidung dan tenggorokan sehingga bisa menyebar ke udara saat bersin atau batuk.

Orang yang pernah terinfeksi virus varicella akan memiliki kekebalan terhadap virus tersebut sehingga tidak akan terkena lagi di kemudian hari. Namun virus ini bisa bertahan di sistem saraf dan kembali aktif dalam tubuh sehingga menyebabkan cacar ular atau herpes zoster pada orang dewasa.

Seseorang lebih berisiko terkena cacar air jika:

  • Berusia di atas 9 bulan hingga dewasa
  • Tidak pernah mendapat vaksin cacar air atau tidak pernah terkena cacar air sebelumnya
  • Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah, misalnya orang dengan HIV/AIDS, sedang menjalani kemoterapi, atau mengonsumsi obat imunosupresan
  • Tinggal, bekerja, atau sering beraktivitas di tempat yang padat, misalnya sekolah, tempat penitipan anak, atau kantor dengan banyak karyawan
  • Berkontak dengan orang yang terinfeksi virus varicella-zoster
  • Kurang baik dalam menjaga kebersihan diri dan lingkungan

Cara Dokter Mendiagnosis Cacar Air

Dokter umumnya dapat menegakkan diagnosis cacar air berdasarkan gejala klinis serta riwayat kesehatan pasien. Dokter akan mengamati ruam bintik atau gelembung cacar pada kulit dan menanyakan gejala yang dialami pasien. Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, dokter biasanya sudah bisa memberikan diagnosis.

Meski demikian, sebagian besar diagnosis cacar air sudah cukup bersumber dari gejala pasien dan pemeriksaan fisik. Selain bintik-bintik merah di kulit, gejala seperti demam, letih lesu, dan sakit kepala sudah bisa menjadi dasar untuk menegakkan diagnosis.

Cara Mengatasi Cacar Air

Cacar air biasanya bisa hilang sendiri jika imunitas pasien baik. Tak ada penanganan spesifik untuk anak ataupun orang dewasa yang terkena cacar air. Mereka bisa menjalani perawatan sendiri di rumah, biasanya untuk meredakan rasa gatal di kulit atau gejala lain yang mengganggu. Yang pasti, jangan pernah menggaruk ruam bintik atau gelembung yang muncul karena bisa menyebabkan bekas luka permanen dan infeksi kulit.

Cara yang aman untuk mengatasi gejala cacar air antara lain:

  • Tidur cukup (mengistirahatkan diri)
  • Makan makanan bergizi, minum vitamin untuk meningkatkan imunitas
  • Mandi dengan air hangat dan larutan anti gatal
  • Menggunakan krim atau pelembab setelah mandi untuk mengurangi rasa gatal
  • Menggunakan parasetamol untuk mengatasi demam atau ketidak nyamanan

Komplikasi

Komplikasi cacar air bisa terjadi karena virus sudah menyebar ke bagian tubuh lain atau ada infeksi tambahan oleh bakteri. Terutama pada orang dengan komorbid atau dengan imunitas rendah. Komplikasi yang bisa terjadi termasuk:

  • Sepsis atau penyebaran infeksi ke seluruh tubuh, seperti kulit, jaringan lunak, tulang, persendian, dan aliran darah
  • Pneumonia atau radang paru-paru
  • Peradangan otak atau ensefalitis

Bagi orang yang terinfeksi cacar air ketika hamil, terutama hamil muda, ada juga potensi komplikasi berupa kelainan saat lahir atau abnormalitas yang dialami bayi ketika lahir.

Pencegahan

Cara terbaik untuk mencegah cacar air adalah mempraktikkan hidup bersih dan sehat. Cara lainnya termasuk:

  • Menerima vaksin cacar air
  • Menghindari kontak dengan orang sedang yang terkena cacar air
  • Kurangi kontak dengan orang sekitar karena dapat menular melalui udara

Vaksin memang bukan jaminan seseorang tak akan terkena cacar air. Namun apabila terinfeksi, gejala yang dialami umumnya tidak parah.